Part two
Entah mengapa hati ku terus
berharap akan pertemuan kembali dengannya.Hari itu,seperti de ja vu
saja......perasaan seperti pernah bertemu dengan gadis bernama daisy
itu,seperti kisah lama yang aku lupakan secara tidak sengaja.Haaah....aku ini
berfikir apa sih.....
“Hei!” tiba-tiba saja ada
seseorang yang menyapaku.Aku menoleh pada orang itu.Ternyata dia adalah
Rio,teman ku yang paling irit bicara,cuek,bermulut pedas,dan poker face(tanpa
ekspresi).Tapi dibalik itu semua,sebenarnya dia adalah yang paling
perhatian,orang yang hangat,dan paling peka kalau ada masalah pada temannya.
“Oh,kamu Rio!Ada apa?”tanyaku
dengan lemas.”Seharusnya aku yang bertanya begitu kepadamu”balasnya dengan nada
yang entah khawatir atau apa yang jelas susah ditebak.”Memangnya ada yang salah
dengan ku?Sampai kau mengkhawatirkan ku.”balas ku sambil tersenyum sinis.
Kriettt........
Rio menarik kursi yang ada didepan ku dan duduk menghadap
ku.Dia menatapku dengan tatapan serius.Sejujurnya,aku paling tidak suka saat
Rio melakuka hal itu....itu membuatku risih sendiri.
“Hei.Kalau ada yang mau kau
katakan,katakan saja.Tidak perlu menatapku seperti itu.”kataku sebal.”Apa kau
bermasalah lagi?Sejak pelajaran pertama kau tidak memperhatikan pelajaran dan
hanya menatap lurus kearah jendela.Apa kau bermasalah lagi dengan
klubmu?”.”Gezz....”aku menggeram,lalu beranjak dari kursiku.Aku menoleh kepada
Rio.”Rio,aku tau kamu perhatian tapi kamu nggak
usah ikut campur urusan ku kali ini”.
Rio mengangkat
alisnya,menampilkan ekspresi seperti kebingugan.Dia berdiri dari kursinya dan
melangkahkan kakinya kearah pintu kelas.Tapi tiba-tiba dia berhenti dengan
posisi memunggungiku.”Siapa yang mau ikut campur urusan mu?.Kata Rio dengan
sinis.”Apa????” aku terkejut.”Kau jangan kegeeran Rei.Aku hanya tidak suka
dengan wajahmu yang kusut saat ada masalah.Membuat sesak saja.”katanya degan
nada mengejek.”Hei,hei,kau tahu kalimat yang tadi secara tidak langsung mengatakan
kalau kau memang mengkhawatirkanku,apa susahnya sih untuk jujur,dasar mulut cabe”.”Kalau diam
saja disini......apa kau akan menemukan jawaban atas kebingungan mu ?”
sentak,aku terkejut mendengar perkataan Rio.Aku merasa Rio tau sesutu... apa
mungkin dia itu paranormal ? Haah....dasar mausia yang satu ini.
“Haaaah” aku mendesah pelan.”Apa
kau mau menemaniku menjenguk Ervan?.
Di Rumah Sakit.
“Apa ruangan Ervan masih
jauh?tanya Rio sambil memperhatikan lingkungan rumah sakit yang begitu luas
ini.”Yah....gak juga.Setelah melewati kamar itu selanjutnya kamar Ervan.”kataku
sambil menunjuk kamar yang bernomor 02.
Tiba-tiba muncul sosok yang baru
saja kukenal kemarin.Dia berlari-lari kearah ku sambil melambaikan
tangan.”Rei!!!” .”Hei!Daisy”sapaku sambil melambai kearahnya.
“Eh?Kamu datang
lagi?Jangan-jangan kamu rindu sama aku Yaa?tanyanya dengan wajah
menyelidik.”Huh! Apa-apaan sih kamu?Aku kesini mau menjenguk teman ku?sanggah
ku dengan semburat tipis diwajah ku.”~Oh~,padahal aku rindu kamu lho” katanya
denga nada pelan dan wajah menunduk .”A..apa..ta..tapi kita baru ketemu kemarin
da..da....”.”Hihihihi...wajah mu merah lucu deh.Aku Cuma bercanda kok,nggak
usah sampai tergagap begitu.”katanya sambil tersenyum jahil.”Cih...dasar kamu
ini.”aku mengacak-ngacak rambutnya dengan gemas.Tanpa ku sadar daisy terdiam
dengan ekspresi membeku.Ada apa dengan Daisy?tanya ku dalam hati.Tapi tiba-tiba
saja dia tersenyum dan memegang tanganku.”Apa kamu mau berkunjung ke kamar
ku?”tanyanya dengan riang.”Eh?Tapi...”.”Papa dan mama sedang keluar dan aku
kesepian.”dia menatap ku dengan penuh harap. Tiba-tiba saja ada sebuah perasaan
yang mengganggu ku.”Ehem”Rio berdehem mencairkan suasana.”Kamu pergi saja sama
dia.Aku yang akan menjenguk Ervan.”katanya.”Eh!Benarkah?”.”Hn.Dari pada
disini,aku merasa seperti angin lalu.” Rio melangkahkan kaki menjauh dari
kami.Tiba-tiba saja dia menoleh sabil tersenyum.
“APA-APAAN SENYUM ITU?”tanya ku
sambil berteriak kearahnya”Hei Rei ,siapa dia?”tanya daisy sambil
menatapku.”Rio teman dekat ku”.jawab ku sambil menatap punggung Rio yang
menjauh.”Oh!Ayo kita kekamar ku,disana akan ada kejutan untukmu.”dia
menari-narik tangan ku.”Kejutan?Kejutan apa?”tanya ku panasaran.Tapi daisy
tidak menghiraukan pertanyaanku.Dia terus manarik lenganku menuju ruangan
dimana dia dirawat.
“Kita sudah sampai!!!”katanya
sambil mengankat kedua tangannya ke udara.Dia memegang kenop pintu dan
membukanya dan mempersilahkan ku masuk.
Tapi betapa terkejutnya aku
ketika memasuki ruangan itu ....
To be continue.....