Rabu, 30 April 2014

Part two
Entah mengapa hati ku terus berharap akan pertemuan kembali dengannya.Hari itu,seperti de ja vu saja......perasaan seperti pernah bertemu dengan gadis bernama daisy itu,seperti kisah lama yang aku lupakan secara tidak sengaja.Haaah....aku ini berfikir apa sih.....
“Hei!” tiba-tiba saja ada seseorang yang menyapaku.Aku menoleh pada orang itu.Ternyata dia adalah Rio,teman ku yang paling irit bicara,cuek,bermulut pedas,dan poker face(tanpa ekspresi).Tapi dibalik itu semua,sebenarnya dia adalah yang paling perhatian,orang yang hangat,dan paling peka kalau ada masalah pada temannya.
“Oh,kamu Rio!Ada apa?”tanyaku dengan lemas.”Seharusnya aku yang bertanya begitu kepadamu”balasnya dengan nada yang entah khawatir atau apa yang jelas susah ditebak.”Memangnya ada yang salah dengan ku?Sampai kau mengkhawatirkan ku.”balas ku sambil tersenyum sinis.
Kriettt........
Rio menarik  kursi yang ada didepan ku dan duduk menghadap ku.Dia menatapku dengan tatapan serius.Sejujurnya,aku paling tidak suka saat Rio melakuka hal itu....itu membuatku risih sendiri.
“Hei.Kalau ada yang mau kau katakan,katakan saja.Tidak perlu menatapku seperti itu.”kataku sebal.”Apa kau bermasalah lagi?Sejak pelajaran pertama kau tidak memperhatikan pelajaran dan hanya menatap lurus kearah jendela.Apa kau bermasalah lagi dengan klubmu?”.”Gezz....”aku menggeram,lalu beranjak dari kursiku.Aku menoleh kepada Rio.”Rio,aku tau kamu perhatian tapi kamu nggak  usah ikut campur urusan ku kali ini”.
Rio mengangkat alisnya,menampilkan ekspresi seperti kebingugan.Dia berdiri dari kursinya dan melangkahkan kakinya kearah pintu kelas.Tapi tiba-tiba dia berhenti dengan posisi memunggungiku.”Siapa yang mau ikut campur urusan mu?.Kata Rio dengan sinis.”Apa????” aku terkejut.”Kau jangan kegeeran Rei.Aku hanya tidak suka dengan wajahmu yang kusut saat ada masalah.Membuat sesak saja.”katanya degan nada mengejek.”Hei,hei,kau tahu kalimat yang tadi secara tidak langsung mengatakan kalau kau memang mengkhawatirkanku,apa susahnya sih  untuk jujur,dasar mulut cabe”.”Kalau diam saja disini......apa kau akan menemukan jawaban atas kebingungan mu ?” sentak,aku terkejut mendengar perkataan Rio.Aku merasa Rio tau sesutu... apa mungkin dia itu paranormal ? Haah....dasar mausia yang satu ini.
“Haaaah” aku mendesah pelan.”Apa kau mau menemaniku menjenguk Ervan?.
Di Rumah Sakit.
“Apa ruangan Ervan masih jauh?tanya Rio sambil memperhatikan lingkungan rumah sakit yang begitu luas ini.”Yah....gak juga.Setelah melewati kamar itu selanjutnya kamar Ervan.”kataku sambil menunjuk kamar yang bernomor 02.
Tiba-tiba muncul sosok yang baru saja kukenal kemarin.Dia berlari-lari kearah ku sambil melambaikan tangan.”Rei!!!” .”Hei!Daisy”sapaku sambil melambai kearahnya.
“Eh?Kamu datang lagi?Jangan-jangan kamu rindu sama aku Yaa?tanyanya dengan wajah menyelidik.”Huh! Apa-apaan sih kamu?Aku kesini mau menjenguk teman ku?sanggah ku dengan semburat tipis diwajah ku.”~Oh~,padahal aku rindu kamu lho” katanya denga nada pelan dan wajah menunduk .”A..apa..ta..tapi kita baru ketemu kemarin da..da....”.”Hihihihi...wajah mu merah lucu deh.Aku Cuma bercanda kok,nggak usah sampai tergagap begitu.”katanya sambil tersenyum jahil.”Cih...dasar kamu ini.”aku mengacak-ngacak rambutnya dengan gemas.Tanpa ku sadar daisy terdiam dengan ekspresi membeku.Ada apa dengan Daisy?tanya ku dalam hati.Tapi tiba-tiba saja dia tersenyum dan memegang tanganku.”Apa kamu mau berkunjung ke kamar ku?”tanyanya dengan riang.”Eh?Tapi...”.”Papa dan mama sedang keluar dan aku kesepian.”dia menatap ku dengan penuh harap. Tiba-tiba saja ada sebuah perasaan yang mengganggu ku.”Ehem”Rio berdehem mencairkan suasana.”Kamu pergi saja sama dia.Aku yang akan menjenguk Ervan.”katanya.”Eh!Benarkah?”.”Hn.Dari pada disini,aku merasa seperti angin lalu.” Rio melangkahkan kaki menjauh dari kami.Tiba-tiba saja dia menoleh sabil tersenyum.
“APA-APAAN SENYUM ITU?”tanya ku sambil berteriak kearahnya”Hei Rei ,siapa dia?”tanya daisy sambil menatapku.”Rio teman dekat ku”.jawab ku sambil menatap punggung Rio yang menjauh.”Oh!Ayo kita kekamar ku,disana akan ada kejutan untukmu.”dia menari-narik tangan ku.”Kejutan?Kejutan apa?”tanya ku panasaran.Tapi daisy tidak menghiraukan pertanyaanku.Dia terus manarik lenganku menuju ruangan dimana dia dirawat.
“Kita sudah sampai!!!”katanya sambil mengankat kedua tangannya ke udara.Dia memegang kenop pintu dan membukanya dan mempersilahkan ku masuk.
Tapi betapa terkejutnya aku ketika memasuki ruangan itu ....
To be continue.....

Rabu, 09 April 2014

FOUR STORIES OF LOVE


Ini adalah karya tulis pertama ku....
First story..................
Part one.
Don’t Give Up Rei!
Nama ku Rian Pramudia.Orang-orang biasa memanggil ku dengan Rei.Aku anak bungsu dari empat bersaudara.Semua keturunan keluargaku mempunyai prestasi yang hebat dalam bidang yang mereka tekuni.Seperti kakak  pertama ku,dia adalah atlet renang yang berhasil mengikuti lomba renang diajang Internasional.Kakak kedua ku adalah   anggota band “The Summer” yang albumnya sudah terjual sampai keluar negeri.Kakak ketiga ku adalah pelukis yang telah dapat banyak  penghargaan atas karyanya.Kakak keempat ku yang beda dua tahuan dengan ku adalah bintang sekolah di sekolah kami.Dia selalu mengikuti olimpiade Sains dan selalu berhasil menjadi juara.
Aku?Kalau aku........                                                                                                      
Aku adalah orang yang selalu aktif dalam kegiatan klub,seperti klub sepak bola,karate,basket.Yaa...... semua klub yang ku ikuti adalah klub olah raga.Soal prestasi....ya... sebenarnya ini rahasia yang kusimpan dari keluarga ku apalagi..... sama Papa dan Mama hal ini mungkin akan jadi hal yang benar-benar tabu untuk mereka....... dan hanya kakak keempat ku Melisa yag tahu,soalnya kami satu sekolah.
Sebenarnya......aku nggak pernah mengikuti lomba apapun.Biarpun banyak ikut klub,tapi aku belum pernah lolos seleksi pemain untuk mengikuti lomba.Alasanya?Katanya aku masih punya banyak  kekurangan......
Yaah......Itu hanya alasan yang basi...... Masa setiap seleksi pemain aku nggak lulus?Padahal aku selalu berlatih maksimal dan aku adalah anggota klub yang paling rajin mengikuti kegiatan. Dasar kakak-kakak senior pilih kasih! Apa mata mereka buta?Mereka memilih anggota klub yang jarang megikuti kegiatan klub........Mereka hanya memilih pemain yang akrab dengan mereka dan mempuyai kemampuan yang nyata.....Padahal  masih banyak anggota klub yang mempunyai kemampuan yang lebih hebat dibandingkan  pilahan mereka.Haaaah!!!!!! Dunia memang kejam.
Hal ini sempat membuat ku putus asa.Tapi setelah bertemu dia.......aku kembali menemukan semangat ku...... dia adalah anugerah terindah yang dikirim tuhan kepada ku.
Awal pertemuan kami..... saat itu aku sedang mengantar teman ku Ervan, yang dari anggota klub sepak bola.Dia sedang cedera parah dikakinya.karena saat itu aku tidak terpilih menjadi pemain inti,aku menawarkan diri untuk menemaninya,karena.... aku tidak mau melihat teman-teman ku bermain dilapangan.
“ Hei,Rei!Apa kamu nggak mau melihat pertandingan mereka?” tanya teman ku yang cedera itu.Lalu ia meringis karena rasa sakitnya.
“ Ah!Nggak usah,aku kasian sama kamu,lagian nanti aku bisa nanya sama anggota klub lain tentang hasil penrtandingannya.” Jawab ku sambilmemamerkan senyum palsuku padanya.
“Humm.... aku tau kamu nggak mau melihat pertandingan karena kamu nggak kepilih jadi pemain inti kan?”  tuduhnya sambil menunjuk-nunjuk wajahku.
Aku menepis tangannya.” Kamu ini ngomong apasih van?” Aku memalingkan wajah ku yang takut atas tuduhan Ervan tadi.
“Huh” Ervan medengus.”Kamu nggak usah pura-pura lah.Aku tau kamu kecewa.Tapi kamu jangan bersikap seperti dong.....kamu seharusnya lebih....”
“Maaf  ya van aku mau keluar dulu” Aku memotong perkataan Ervan dan melangkah kan kaki keluar dari ruangan dimana Erva dirawat tadi.
Aku tau Ervan ingin menceramahiku tentang sikapku yang tidak mau menerima kenyataan bahwa aku tidak terpilih menjadi pemai inti.Aku tau dia tidak mau aku terus kecewa.Tapi dia tak tau bagaimana rasanya menjadi diriku.Aku selalu berharap dan berdoa agar keinginan ku menjadi pemain inti tercapai.Tapi selama ini harapan dan doa ku tidak pernah terkabul sampai saat ini.Oh  Tuhan sebenarnya apa salah hamba?????????
Aku duduk  dibangku taman rumah sakit.Aku terlalu sibuk dengan pikiranku,sampai tak menyadari ada seseorang disebelah ku.”Apa anda baik-baik saja?” Orang itu menegurku.
Aku menoleh kepadanya,dan betapa terkejutnya aku.Ternyata dia adalah seorang gadis.Dia mempunyai paras yang sangat cantik.,dengan kulit putih yang mulus,rambut pendek sebahu dan poni yang tertata rapi yang menambah kesan imut padanya.
“Hei apa kamu baik-baik saja?” Aku tersadar dari lamunanku kala gadis itu menegurku sambil menepuk belakangku.”A..ah!Ya maaf,aku baik-baik saja!”kataku malu-malu.
“Oh syukurlah! Ngomong-ngomong salam kenal nama ku Daisy,kalo kamu ?”gadis itu mengulurkan tangannya.Tanpa pikir panjang,aku langsung menjabat tangannya dengan terburu-buru.”A..aku..Rian...ta..tapi orang-orang bi..biasa memanggilku de..dengan Rei,haha!”aku menggaruk-garuk kepalaku yang tidak  gatal sambil tertawa garing.Saking gugupnya bicaraku sampai terbata-bata begini.
“Rei dan Rian.Hummm....Kayaknya nggak  nyambung yaaa?” kata Daisy sambil memasag pose seperti sedang berfikir.Waaah... dia sangat imut kalo sedang memasang pose seperti itu.”Be..benarkah?Tapi itu kan keren!”kata ku membanggakan nama panggilanku.”Huft!!”Daisy menahan tawanya.”Eh?Apa ada yang lucu?” tanya ku heran.”Itu nggak keren dan cocok.”kata daisy sambil tersenyum.”Yang cocok  itu...kamu mau tau nggak?”tanyanya.”Emangnya apa?” tanyaku penasaran.”Ria”katanya dengan polos .”Hah?Tapi kan itu itu untuk perempuan” protesku.”Iya...hahahaha..tapi itu cocok sekali..hahaha...Rian to Ria....hahahahahaha”dia tertawa terbahak-bahak sambil menahan perutnya.Entah kenapa aku tidak marah padanya,kalo orang lain pasti sudah kutinggalkan menjauh,apa lagi kami baru kenal.Tapi entah kenapa ketika aku melihat wajahya yang ceria itu,rasanya hatiku tersa hangat.Dan aku bisa melupakan masalah yang ada dipikiranku tadi.
Beberapa detik kemudian dia berhenti tertawa dan tergantikan dengan tatapan khawatir”Eh! Maaf,aku nggak bermaksud mengejekmu”Katanya dengan tatapa khawatir.”Maaf ,maaf ya Rei.Aku tadi kecoplosan!” dia memasang wajah memohon sambil memegang lengan ku.”Nggak papa kok.Aku bukan tipe orang yang akan memasukkan perkataan kedalam hati” aku tersenyum kepadanya.”Tapi biarpun begitu kita baru saja kenal,dan aku langsung bercanda seperti itu.Maaf ya...tapi sebenarnya nama itu SAAANGAT cocok dan keren untukmu”dia mengacungkan kedua jempol nya tepat di depan wajah ku sambil nyengir lebar.Aku terkejut dengan kelakuannya itu,dan suasana ini.Ini terasa sangat akrab,padahal kami baru kenal.Seperti kami telah lama saling mengenal padahal baru beberapa menit yang lalu dan kami baru berbicara dengan singkat.Tapi masa bodoh dengan itu,yang jelas aku menikmati suasana ini.
“Daisy?Daisy?Sedang apa kamu disana?” ada seseorang yang memanggilnya.Daisy dan aku menoleh ke orang itu.”Eh,Papa.Aku lagi sama temen nih’sahutnya.Oh!Ternyata itu ayahnya.”Ayo cepat kembali ke kamar.Dokterya mau datang”.”iya Papa.Kalo gitu sampai jumpa ya Rei.Dadah” dia melambaikan tangannya dan pergi.
Dilihat dari pakaiannya,dia adalah pasien rumah sakit ini.Emangnya dia sakit apa ya???Rasanya aku ingin bertemu dengannya dan berbicara dengannya lagi.Semoga saja Tuhan mengkabulkannya yaaa.....
To be continue